Rabu, 28 September 2011

Senandung Okkot


Naik ke Batu Licing
E kemaring jang berangkat jang sepuluh
E perjalanam bagus lancar
Sampai ke anu ini ke Barru
E san jang sandar jang delapan pagi
Ini ombat bagus
Perjalanang lancar bagus cepat
Di atas kapal bagus juga
Nda' mabut
Bagus
Tempat tidur juga bagus
Air Lancar
Bagus
Bersih
Semuanya
Semuanya ini kapal bagus
Saya barusang naik sini
Saya coba-coba naik tapi ternyata bagus

Oleh: Hj. Johan

Senin, 26 September 2011

Sepertinya Sumpah

"Saya Pemuda Labil Indonesia Bersumpah; Tidak Akan Meminum Bir Sebelum Menginjak Tanah Eropa."


Rabu, 21 September 2011

Tenang Jangan Canggung, Melbi Aja Okkot Kok

Udah tau album Melancholic Bitch (Melbi) yang "Balada Joni dan Susi" dong. Udah dengar lagunya yang berjudul "Akhirnya Masup TV" belum? Baru-baru ini Melbi merilis sebuah video untuk lagu ini di akun Facebook mereka. Lokasi pengambilan gambarnya di New York. Mungkin Ugoran Prasad memanfaatkan momen "mumpung lagi di Amerika ini." Hehehe...

Konsepnya sih biasa saja. Cuma memperlihatkan satu sudut Kota New York. Juga ada Ugo yang hanya berdiri di tempat sambil bernyannyi di tengah-tengah hiruknya kota. Tapi pasti tujuannya lagi-lagi agar semua orang bisa memberikan interpretasi yang berbeda-beda atas video ini. Tapi jujur saja, saya belum menangkap arti lain selain kesan biasa tadi. Hehehe...

Eh kok "Akhirnya Masup TV"? Jangan salah. Saya tidak salah tulis kok itu. Judulnya memang begitu adanya. Okkot kah? Mungkin ya.

Jadi yang belum tau apa itu "okkot" mari kita cari tahu sama-sama. Karena sebenarnya saya juga tidak tahu benar pengertian "okkot" itu. Salah satu definisi okkot yang pernah saya lihat adalah di Okko, toko t-shirt khas Makassar. Mereka mendefinisikan "okkot" sebagai:
 "Kesalahan pengucapan kata Bahasa Indonesia yang terpengaruh oleh kebiasaan pengucapan kata-kata dari bahasa daerah."
Yah mungkin itulah definisi sederhana dari okkot. Yang jelas seseorang akan dinilai okkot apabila dalam percakapan dengan tidak sengaja lidahnya terpeleset mengucapkan kata-kata baru dari kata-kata sebagaimana mestinya. Seperti biasa ditemui dalam percakapan masyarakat Bugis-Makassar.  Orang yang terbiasa berbicara dengan logat Bugis-Makassar kental akan sering tidak sengaja menambah atau mengurangi huruf "G" pada setiap kata yang berakhiran "N" atau "G." Seperti kata "lapangan" akan berubah menjadi "lapangang" dilidah orang Bugis-Makassar. Atau kata "layang-layang" menjadi "layan-layan." Tidak hanya menambah atau mengurangi huruf "G", okkot juga bisa terbentuk dengan cara lain. Seperti  yang sedang hype di kampus saya. Kata "ombak" terpeleset menjadi "ombat" dan "Mabuk" berubah menjadi "mabut." Hal ini tengah sering menjadi bahan tertwaan saya dan teman-teman.

Lalu apa hubungan okkot ini dengan video Melbi yang saya perlihatkan di atas?

Pertama kali mengetahui judulnya, saya kira sedang terjadi kesalahan pengetikan di situ . Namun setelah saya telusuri lebih seksama, ternyata judul lagu itu memang begitu adanya. Judulnya memang "Akhirnya Masup TV." Saya belum menemukan penjelasan lebih jelas tentang maksud dari pemilihan kata "Masup" ini. Kenapa tidak pakai kata "Masuk" saja. Tapi kalau boleh berpendapat, sepertinya maksud dari judul itu adalah kecanggungan dari klimaks kisah Joni dan Susi yang memang menjadi tokoh sentral dalam album terbaru mereka tersebut. Atau ada yang bisa memberikan penjelasan lebih tepat tentang ini?

Eh di video ini juga ada bagian dimana si Ugoran Prasad ini memegang sebuah karton bertuliskan "JONI & SUSI WAS HERE 4efer LOVE never DYE." Apakah tulisan itu juga bisa dikatakan okkot? Entahlah. Saya sudah mulai mabut ini.

Selasa, 20 September 2011

Musikmu Club Sepakbolamu

Kartun Mice, Koran Kompas Minggu (18/09/2011)
Jadi teringat sebuah tulisan di  Abodmu; sebuah majalah gratisan kebanggaan anak muda Kota Tarakan. Penulisnya adalah Derry Ramadhan, graphic designer cum drumer  Lazy Room; band shoegaze berbahaya asal Jogja. Bikin tulisan lebih lanjut tentang musisi dan club lokalnya dong bung Derry!! :))

Tulisan terkait bisa dicari-cari di sini.

Jumat, 16 September 2011

(Awas) Negara Dalam Keadaan Bahaya


Satu lagi lagu protes sosial yang layak dengar. Saya menemukannya ditengah kesibukan bergelut dengan tugas-tugas kuliah dan persiapan acara LP2KI yang tinggal seminggu itu. Lagu ini milik juragan Hip Hop Kota Jogja, Marzuki Mohamad aka Kill The DJ. Lagu Ini meneruskan lagu-lagu bertema sosial politik milik Kill The DJ sebelumnya; "Cicak Nguntal Boyo" dan "Busung Lapar di Lumbung Padi."

Pada "Cicak Nguntal Boyo" Kill The DJ menyinggung persoalan kriminalisasi pimpinan KPK. Lalu di "Busung Lapor di Lumbung Padi" memprotes tentang sengsaranya rakyat kecil ditengah kepungan kaum kapitalis. Nah sekarang, "Negara Dalam Keadaan Bahaya" dengan mengusung tema yang lebih luas lagi. Mulai dari protes kepada pemimpin negeri juga  menyinggung tentang kekerasan beratasnamakan agama yang sekarang sedang marak.

Yang tertarik silahkan unduh secara legal dan gratis di sini

HOOK:
Negara dalam keadaan bahaya
Penguasa lupa amanat rakyatnya
Menutup mata derita bangsanya
Pertiwi manangis merintih dan berdoa

Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Karena penguasa dan mafia bekerjasama
Demokrasi digadaikan dan tersandra

Di mimbar mengumbar janji
Janji bohong dan bohong lagi
Rakyat sudah lelah memaklumi
Mau dibawa kemana negeri ini?

Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Politisi tan moral dan etika, pamer kebusukan di media, rakyat hanya bisa mengelus dada

Wakil miring di gedung rakyat
Bersatu padu dalam kongsi jahat
Musyawarah mufakat untuk menipu rakyat
Lupa siapa yang memberi amanat

HOOK:
Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan Bahaya
Karena penguasa lupa dasar negara
Di balik jubah agama menipu tuhan pun bisa

Minoritas beribadah dalam ancaman
Negara gagal memberi rasa aman
Bhineka Tunggal Ika mati di Jalanan
Inilah orde pembangunan jalan menuju kehancuran

Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Karena tanah kaya bukan lagi milik rakyatnya
Mereka tersingkir dari tanah leluhurnya

Warga mendesak perubahan di Jakarta
Tapi di daerah ada yang ingin merdeka
NKRI adalah omong kosong belaka
Tanpa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

HOOK
Lagu ini adalah surat dari rakyat
Kepada para pemegang amanat
Cinta rakyat pada negeri ini tanpa syarat
Hingga badan dikandung hayat

Lihatlah rakyat terus bekerja
Susah payah terus memupuk asa
Bercerminlah di kalbu mereka
Maka akan kau pahami apa itu Indonesia

HOOK
Anak negeri yang mati di lumbung padi
Mengirim kabar pada pertiwi
Negara gagal melindungi kami
Masyarakat adil makmur hanya mimpi

Sabtu, 10 September 2011

Alasan Pembenaran

Cukup lama tak bercerita disini. bukan gak ngapa-ngapain. Sebenarnya banyak hal yang ingin saya ceritakan. Tapi beberapa ini dulu lah.

Jadi sudah hampir sebulan ini, mulai dari sebelum lebaran kemarin waktu saya lebih banyak tercurah untuk persiapan suatu kegiatan. Bersama teman-teman organisasi di kampus, kami akan mengadakan suatu kompetisi menulis berlevel nasional. Selain untuk kuliah dan lain-lain, waktu harus rela dibagi untuk persiapan acara ini. Mulai dari mengurus masalah pendanaan, publikasi sampai berkas peserta. eh tiba-tiba sudah tinggal satu minggu aja. Yah begitu lah waktu. Terkadang ia datang terlalu cepat ketika kita berharap dia telat.

Kesibukan lainnya?

Gak ada lagi sih. Cuma mulai kuliah lagi setelah lebaran. Tugas sudah mulai menjengkelkan lagi. Tapi kan itu memang tugas utama. Diluar itu saya lagi senang membaca blog milik teman. Terutama yang suka cerita tentang pengalaman jalan-jalan mereka. Saya memang lagi senang-senangnya dengan kegiatan ini. Sungguh keren menurut saya orang yang sering bepergian lalu menceritakan pengalaman tersebut dengan apik dalam bentuk tulisan. Saya sungguh ingin seperti itu. hehehe.. labil ya.

Sedikit bocoran. Saya lagi menabung sedikit demi sedikit ini. Rencananya akhir semester ini saya mau jalan-jalan dengan uang tabungan tadi. Tapi tujuan jangan tahu dulu ya. Nanti tidak jadi saya yang malu. Hehehe..